Menurut studi terbaru yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setengah populasi dunia mengalami kekurangan mikronutrien yang penting bagi kesehatan tubuh. Mikronutrien adalah zat-zat kecil yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil namun sangat penting untuk menjaga kesehatan dan fungsi tubuh secara keseluruhan.
Kekurangan mikronutrien dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti anemia, gangguan pertumbuhan, kelemahan sistem kekebalan tubuh, dan masalah kognitif. Hal ini dapat berdampak pada produktivitas kerja, perkembangan anak-anak, dan kesehatan umum masyarakat.
Di Indonesia sendiri, kekurangan mikronutrien masih menjadi masalah yang serius. Menurut data Kementerian Kesehatan, sekitar 37% anak-anak di Indonesia mengalami kekurangan zat besi, 11,5% mengalami kekurangan vitamin A, dan 33,5% mengalami kekurangan vitamin D. Hal ini disebabkan oleh pola makan yang tidak seimbang, kurangnya akses terhadap makanan bergizi, dan kurangnya pengetahuan tentang pentingnya asupan mikronutrien.
Untuk mengatasi masalah kekurangan mikronutrien, diperlukan upaya bersama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Pemerintah perlu meningkatkan program-program kesehatan yang mempromosikan pola makan sehat dan memberikan suplementasi mikronutrien kepada kelompok rentan. Masyarakat perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya asupan mikronutrien melalui edukasi dan pembiasaan pola makan sehat. Sedangkan sektor swasta perlu berperan aktif dalam menyediakan makanan sehat dan suplemen mikronutrien yang terjangkau bagi masyarakat.
Dengan upaya bersama ini, diharapkan masalah kekurangan mikronutrien di Indonesia dapat teratasi sehingga kesehatan masyarakat dapat terjaga dengan baik. Kesehatan yang baik merupakan modal utama dalam meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas masyarakat, sehingga investasi dalam kesehatan merupakan investasi yang sangat bernilai bagi pembangunan negara.